kursor

Cute Rocking Baby Monkey

Kamis, 09 Mei 2013

BAHAN AJAR


Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Bahan ajar yang ada dapat berbentuk bahan cetak, audio, visual, audio visual, dan Multi media. Contoh dari bahan ajar berbentuk cetak adalah handout, buku, modul, lembar kerja siswa (LKS), dan lain- lain. Dan contoh dari bahan ajar berbentuk audio yang di mana adalah radio, kaset, CD audio. Sedangkan bahan visual dapat berbentuk foto, gambar, model atau maket. Dan audio visual  dapat berupa video/ film maupun VCD. Dan Multi media dapat berbentuk CD alternatif, Computer dan internet.
Dalam membuat suatu bahan ajar harus memperhatikan beberapa aspek yaitu yang pertama judul bahan ajar. Dalam pembuatan judul bahan ajar sebaiknya menggunakan judul yang unik dan bombastis. Hal ini dilakukan untuk menarik perhatian pesta didik supaya lebih memperhatikan penyampaian materi melalui bahan ajar. Yang kedua bahan ajar harus disesuaikan dengan model pembelajaran yang digunakan, standar kompetensi, kompetensi dasar serta indikator yang ada. Di dalam bahan ajar juga harus dilengkapi dengan petunjuk belajar hal ini dapat ditujukan kepada siswa maupun kepada guru dalam penggunaan bahan ajar. Selain itu bahan ajar yang dibuat harus sesuai dengan tujuan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai. Bahan ajar juga harus dilengkapi dengan informasi pendukung. Aspek yang perlu diperhatikan yang lainnya adalah latihan- latihan, petunjuk kerja dan penilaian untuk melakukan evaluasi sehingga guru akan mengetahui keberhasilan belajar siswa.
Alur penyusunan bahan ajar pertama menentukan standar kompetensi. Dari standar kompetensi kemudian menentukan kompetensi dasar yang akan digunakan. Kemudian menentukan indikator dan membuat materi pembelajaran yang akan digunakan sebagai acuan dalam membuat bahan ajar. Kemudian merencanakan langkah- langkah kegiatan yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran. Dalam langkah-langkah kegiatan pembelajaran inilah guru dapat menggunakan bahan ajar dalam menyampaikan materi pembelajaran.
Dalam penyusunan bahan ajar sebaiknya dapat menimbulkan minat baca siswa, diitulis dan dirancang untuk siswa, menjelaskan tujuan instruksional, disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel, struktur berdasarkan kebutuhan siswa dan kompetensi akhir yang akan dicapai, memberi kesempatan pada siswa untuk berlatih, mengakomodasi kesulitan siswa, memberikan rangkuman, gaya penulisan komunikatif dan semi formal, kepadatan berdasar kebutuhan siswa, dikemas untuk proses instruksional, mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari siswa, menjelaskan cara mempelajari bahan ajar.
Beberapa bentuk bahan ajar:
1.      Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Lembar kegiatan siswa adalah Lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Adapun struktur LKS secara umum mengandung Judul, mata pelajaran, semester, tempat, petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, indikator, informasi pendukung, tugas-tugas dan langkah-langkah kerja, penilaian. Sedangkah langkah- langkah penyusunan penulisan LKS adalah sebagai berikut:
1.      Melakukan analisis kurikulum; SK, KD, indikator dan materi pembelajaran
2.      Menyusun peta kebutuhan LKS
3.      Menentukan judul LKS
4.      Menulis LKS
5.      Menentukan alat penilaian
2.      Modul
Modul adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metoda, dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri. Modul dapat berupa cetak maupun multimedia interaktif.
Tujuan penulisan modul antara lain:
a.       Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat  verbal.
b.      Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik siswa atau peserta diklat maupun guru/instruktur.
c.       Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi, seperti meningkatkan motivasi dan gairah belajar bagi siswa atau peserta Diklat, mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berinteraksi langsung dengan lingkungan dan sumber belajar lainnya, memungkinkan siswa atau peserta diklat belajar mandiri sesuai kemampuan dan minatnya, memungkinkan siswa atau peserta diklat dapat mengukur atau mengevaluasi sendiri hasil belajarnya.
Karakteristik modul antara lain:
1.      Self instructional
Peserta didik mampu membelajarkan diri sendiri, tidak tergantung pada pihak lain.
2.      Self contained
Seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompetensi atau sub kompetensi yang dipelajari terdapat di dalam satu modul secara utuh.
3.      Stand alone
Modul manual/multimedia yang dikembangkan tidak tergantung pada media lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan media lain.
4.      Adaptif
Modul hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi.
5.      User friendly
Modul hendaknya juga memenuhi kaidah bersahabat/akrab dengan pemakainya.
6.      Konsisten
Di dalam sebuah modul dalam penggunaan front, spasi, dan tata letak harus sama.
7.      Format
Format kolom tunggal atau multi
Format kertas vertikal atau horisontal
Icon yang mudah ditangkap.
Kerangka modul:
1.      Halaman Sampul
2.      Halaman Francis
3.      Kata Pengantar
4.      Daftar Isi
5.      Peta Kedudukan Modul
6.      Glosarium



Tidak ada komentar:

Posting Komentar